RSS

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Natal dan Cinta

Natal..
banyak orang berubah menjadi pujangga2 saat natal. Dengan untaian kata2 indah nan bijak, gambar - gambar lucu, dan anekdot2 pemenuh inbox.

Natal, tak melulu di rayakan di gereja, bisa di mana saja. Tahun ini, Natal ku rayakan justru di tempat yang banyak dihindari orang. Yakz, rumkit alias rumah sakit. Bukan di bangsal tapi di ruang rawat intensif alias ICU. Tapi justru, di sini, di tempat seram ini, banyak hal yang bisa ku pelajari. Bukan tentang sakit, tapi tentang Tuhan, pengharapan, kasih dan pemulihan.


Genap 13hari, bapak dari pria yang kukasihi terbaring dengan segala peralatan pendukung kesehatan yang diperlukan. Terlebih penting dari segala obat, kasih sayang dan perhatian justru paling terasa disalurkan lewat selang infus bernama keluarga.
Merry Xmas, everybody ^_^
Meskipun berasal dari keluarga multi agama, tapi bahasa kasih adalah bahasa yang universal. Natal justru dirayakan dengan doa dan penguatan dari saudara berbeda keyakinan. Aku percaya bahwa cinta bukan berasal dari dunia, tapi dari Tuhan. Kalau cinta berasal dari dunia, cinta bisa dikondisikan sesuai dengan permintaan si pemilik yang notabene manusia, yang punya banyak kepentingan. Tapi, Puji Tuhan cinta masih tetap milik Tuhan. Masih tak bisa terdefinisi, tapi menjadi sensasi alami sebagai penjelmaan sang Ilahi. Cinta yang diminta manusia tuk melengkapi kesempurnaannya sebagai ciptaan.

Bukan hal yang mudah untuk bisa mendengarkan apa yang dokter, suster, maupun catatan laboratorium katakan tentang kondisi kesehatan bapak. Tapi satu hal yang membuat kami yakin, Tuhan selalu ada bersama kami, dimanapun dan apapun kondisi. Tiap pikiran manusia dipenuhi dengan beragam keraguan, tapi hati senantiasa membisikkan doa yang tak terkatakan. Doa yang dinaikkan dengan penuh harap dan kepasrahan. Doa yang menunjukkan bahwa kami bukan siapa – siapa. Doa yang menyadarkan bahwa kami masihlah makhluk insani. Doa pula adalah penyatu hati tiap anggota keluarga, masing – masing pribadi.

Natal dirayakan dengan menggelar tikar. Berbincang sembari duduk di ruang tunggu ukuran 3x3 meter, yang harus dibagi juga dengan penunggu pasien lainnya. Tak ada pohon, tak ada baju baru. Yang ada hanya bantal – bantal dan kain tipis penghalau nyamuk. Natal dengan keheningan pilar rumah sakit. Natal yang dirayakan bukan dengan selebrasi, tapi koneksi. Koneksi batin tiap pribadi dengan Tuhannya. Komunikasi seorang ibu dengan anak – anak lelakinya. Firman dan nyanyian pengharapan yang dibisikan di telinga sang suami oleh istrinya. Usapan kasih sayang dan uraian airmata seorang anak lelaki kepada bapaknya.

Natal, pengharapan adanya mujizat. Mujizat kesembuhan dan pemulihan. Kesembuhan akan sakit penyakit. Pemulihan antar anggota keluarga. Natal adalah kelahiran Yesus sebagai hadiah dari Allah untuk dunia yang penuh dosa. Kita adalah hadiah Allah untuk dunia, bagi keluarga dan sesama. Sudahkah, kita memaknainya??

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar