RSS

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

HangeR

Ada yang tahu, hanger?? 
yupz, gantungan baju yang memang berfungsi untuk menggantung pakaian supaya cepat kering maupun tidak mudah kusut.

Hanger, istilah yang ingin saya pakai untuk relasi atau hubungan percintaan yang sedang digandrungi bila tidak ingin disebut sebagi tren di kalangan anak muda zaman sekarang (tapi bukan saya!)

Beberapa waktu ini, saya mendapati ada beberapa orang dekat yang menjalin kisah percintaan rumit, atau its complicated bahasa gaulnya. Entah karena memang permasalahan yang dihadapi sedemikian rumit atau memang mereka sendirilah yang membuat hubungan tersebut menjadi rumit.

Kasus 1:

Seorang pria dengan kualifikasi tinggi (kalo gak inget saya udah punya gandengan), yang ditinggal nikah gaadisnya setelah mereka pacaran kurang lebih 5tahun. Pria dengan tampang lumayan, cerdas, modis, bertutur dan bertingkahlaku santun, berjiwa pemimpin, dan penuh kasih sayang ini pastinya punya 1001 alasan buat selingkuh, tapi nyatanya justru pria ini adalah pria yang setia pada komitmennya. Meskipun berbeda keyakinan, pria ini adalah pria yang tahu bagaimana merawat wanita dan hatinya. Kiriman buket bunga dan kue tart tak pernah lupa diantarkan ke rumah kekasih tercinta di hari ulangtahunnya. Motor dan helm selalu disediakan tepat di depan pintu ketika pulang kerja, supaya sang kekasih tidak perlu repot mengambil di parkiran. Seribu satu hal dikerjakan untuk mengungkapkan betapa sayangnya ia kepada sang kekasih. Tapi itu semua tinggal kenangan. Sang gadis terdiam ketika hendak dijodohkan. Gadis itu mengingkarinya sebagai kekasih hanya karena kekhawatiran tak beralasan. Hingga pada akhirnya, saat tanggal sudah ditetapkan. Sang pria dan keluarga hendak melamar, ternyata sang gadis sudah terlanjur menerima pinangan pria lain yang katanya dijodohkan. Hanya sebatas itu saja cinta sang pria ditukarkan. Ternyata sang pria berjuang sendiri selama ini. Komunikasi terhenti, sang gadis hanya berpikir menurut logikanya sendiri. Tapi semuanya sudah terlanjur terjadi. Terkhianati itu pasti. Apalagi karena tidak diakui. Rasanya tersakiti itu pasti, laksana disayat-sayat belati. Tapi untunglah, setelah beberapa waktu sang pria meratapi, dia akhirnya bisa bangkit kembali.

2 jempol untuk sahabat, kakak sekaligus salah satu inspirator saya ini. Sembari menata hati, ia masih bisa menjadi sahabat bahkan membantu sang wanita dalam mempersiapkan pernikahan (yang bukan dengan dirinya!). Ia tidak mendendam, mencaci atau merutuki. Ia justru menjagai, tetap mengasihi dan memberikan senyum terbaiknya di saat sang gadis seharusnya tidak layak menerimanya.

Hanger, digantung ... Sandiwarakah selama ini???



Kasus 2 :

"aku sama dia udah putus sejak akhir 2010".

"trus selama ini, dari awal tahun 2011 sampai awal 2012 ini??"

"bingung mo ngejelasinnya, tapi kami HTS-an selama setahun"

Wow.. ternyata masih ada ya cew yang mau digantungin dalam sebuah hubungan?? setau saya, cewek biasanya butuh kejelasan, apalagi kalau yang namanya pacaran. Kecuali emang itu cewek oon atau penganut ajaran burung jalak dan kerbau, yakni simbiosis mutualisme, sama-sama senang dan untung. So, jangan salahkan massa kalau tiba - tiba sang cew digosipkan selingkuh ketika khalayak tahunya dia masih pacaran dengan si A, saat dia baru aja jadian ama si B. Inget, itu resiko. Apalagi, kalau status HTS-an itu cuma tu cew en cow yang tau, no one knows. 

Gantung en digantungin sama - sama gak enak. Kalo istilah dunia pernikahan, kumpul kebo alias blom sah. Hidup bareng kesana - kemari eh tahunya bukan siapa-siapanya. Kalau ditanya orang - orang, bingung juga mau jawab apa. Masyarakat itu menilai dari apa yang mereka lihat. Mereka observasi - menginterpretasi - kemudian mengasumsi setiap kondisi. Jadi gaak usah protes kalau masyarakat menilai positif atau negatif, itu hak masyarakat sepenuhnya.



ambilnya di sini
Berdasarkan pengalaman sendiri, hubungan yang jelas itu membuat hidup lebih bahagia. Bisa berbagi dan mengekspresikan apa yang ada di hati, tanpa harus dihinggapi kekhawatiran. Hubungan jelas/ resmi diladasi komitmen sehingga masing - masing saling menghargai pasangan. Hubungan yang jelas selalu tahu kemana arah mereka harus melangkah, bagaimana menghadapi tiap tantangan, dan saling menguatkan di kala kesusahan. Dalam sebuah hubungan, ada pengikat yang mempersatukan. Tak hanya bicara soal saya tapi kita.

Jadi jangan mau dijadikan gantunga. Yang pasti - pasti aja deh.. ^_^

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

1 komentar:

Hendara mengatakan...

Tak kira bakal ada ceritanya brontok kwkwkw

Posting Komentar